Masakan dan Cinta : Keping Diri Sri Rahayu

 “Kita memang tak pernah tahu apa yang dirindukan sampai sesuatu itu tiba di depan mata. Kita tak pernah menyadari ketidaklengkapan hingga bersua dengan kepingan diri yang tersesat dalam ruang waktu

Hallo dears, sudah lama rasanya tidak menyapa para pembaca blog ini. Rasa kangen, haru, dan bahagia campur aduk dalam cawan hati. Ada banyak hal yang ingin saya ceritakan, tapi rasa-rasanya penjelasan itu tersendat dan berhenti di alam pikiran saja. Sebelum memulai tulisan ini, saya ingin mengucapkan, “Mohon maaf lahir batin kepada semuanya”.

Sri Rahayu, dalam acara memasak (sumber foto : instagram Sri Rahayu)
Mengawali tulisan dengan kutipan dari buku Dee, Supernova episode Akar. Tulisan itu, mengingatkan bahwa apa yang kita jalani dalam hidup ini terkadang bukan apa yang sebenarnya kita inginkan. Dan tak jarang  kita juga ragu dengan apa yang kita inginkan. Hanya, terus berjalan hingga waktu membuka tabirnya, berbaik hati menunjukkan pada kita apa yang sebenarnya kita inginkan.

Itu pun terjadi pada saya, dan sampai saat ini, saya sedang berproses untuk menuju apa yang ingin saya capai. Meski terkadang terselip pertanyaan, “apakah ini yang benar-benar saya inginkan?”. Pertanyaan ini mulai terjawab dan membuat saya berdamai dengan hati setelah membaca tulisan-tulisan di blog Mbak Sri Rahayu. Tulisan bagaimanakah itu sampai sebegitu menginspirasi saya?

Ayam Masak Pandan Ala Sri Rahayu (Sumber Foto : Instagram sri.rahayu.sp)

Anda yang mulai penasaran boleh segera mengintip www.istanabundavian.com. Sudah mengintip? Bagaimana, anda mulai lapar? Hahaha.. seharusnya, di awal tulisan saya mengingatkan tentang membawa camilan sembari membaca tulisan ini.

Yah, tepat sekali. Istana Bunda Vian, halaman milik Mbak Sri Rahayu banyak berisikan tentang makanan, resep masakan, dan berbagai tips memasak sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Nah, lho.. Lalu apa hubungannya dengan kutipan di awal tulisan dan sesuatu dalam blog Mbak Sri yang menginspirasi saya?


Dulunya, Mbak Sri Rahayu adalah seorang jebolan universitas ternama dengan gelar Sarjana Pertanian. Bunda yang sekarang memiliki dua orang buah hati ini pun sempat memiliki angan untuk mendirikan semua klinik kesehatan. Tidak berhenti di situ, wanita yang gemar bergulat dengan bumbu-bumbu dapur berjam-jam itu pun ingin memiliki sebuah rumah singgah untuk orang yang kurang beruntung.

Tapi, apakah kesemua keinginan itu adalah benar-benar apa yang menjadi keping diri Mbak Sri yang harus menyatu dengannya. Yang dengan itu, hidupnya akan semakin hidup?

Waktu berjalan, hati bergerak, membolak-balik, sampai suatu ketika hidup menunjukkannya sampai pada apa yang disebut passion. Dan akhirnya Mbak Sri tahu, hal yang membuatnya bahagia adalah ketika orang yang dicintainya bahagia. Dengan apa membuat orang yang dicintai bahagia? Membuat masakan dengan sepenuh hati, hingga cinta yang ada pada si pemasak membaur bersama masakan yang dihidangkan.

Memasak, adalah salah satu keping diri Mbak Sri yang membuatnya menikmati hidup. Keping yang lainnya adalah menulis, dan keping-keping lain bisa kita lihat dengan lebih mengenali Mbak Sri lebih jauh.

Amanat hidup yang seolah terpancar dan bisa saya tangkap dari kehidupan Mbak Sri adalah passion itu, sesuatu yang hanya tidak membahagiakan diri kita. Tapi dengannya, kita bisa bahagia.

That’s all… thank you for reading. Love you much-much and more J

  



Comments

  1. It's my pleasure mbak Sri Rahayu..

    ReplyDelete
  2. Bikin lapar berat lihat foto-foto masakan mba Sri ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar sekali mbak Hidayah... masakannya cantik-cantik, kalau ngeliat antara lapar dan sayang kalau dimakan.. hehe

      Delete

Post a Comment

Terima kasih telah memberikan komentar. Tunggu kunjungan balik saya ke Blog teman-teman :)