Tahu bukan berarti mengenal. Dan selalu bersama atau bersinggungan belum tentu memahami. Itu, beberapa hal yang saya renungkan beberapa hari ini. Ini tentang kebersamaan saya dengan blog. Sebenarnya saya mengenal blog sejak SMK. Kebetulan jurusan saya Teknik Komputer Jaringan, sayangnya saat itu saya belum tertarik. Kemudian tahun 2010 dipertemukan lagi dengan blog dalam pelatihan aplikasi internet bagi mahasiswa baru. Semua peserta pelatihan diwajibkan membuat blog. Tentunya saya membuat, sekedar formalitas untuk menyelesaikan tugas.
Selanjutnya di tahun 2012, kembali harus bersinggungan dengan blog. Kali itu, saya adalah instruktur pelatihan aplikasi teknologi dan informasi bagi mahasiswa baru. Saat menjadi instruktur, mahasiswa baru dilatih selama 6 hari, dan 1 hari berisi materi tentang blog . Tidak hanya teori, tapi juga langsung praktek membuat blog beserta konten di dalamnya. Sayangnya, setahun menjadi instruktur tak kunjung membuat saya tertarik pada blog. Tidak berhenti disitu, pada tahun ketiga kuliah, saya bertemu mata kuliah desain web. Kala itu, tugas besar perkuliahan adalah membuat website dan dihosting. Saya masih ingat, tugas individu itu membuat kami begadang berhari-hari untuk menulis skrip html dan lain sebagainya. Menurut saya, lebih mudah trouble shooting komputer atau membangun server jaringan daripada mengerjakan membuat desain web.
Meski berhasil melewati tugas dan lulus dengan sempurna dalam mata kuliah itu, saya kembali menelantarkan website yang susah payah saya buat. Sampai saat ini, sudah banyak blog yang sudah saya buat dan hanya berakhir sebagai halaman kosong yang hampa. Karena saya membuat blog tanpa alasan yang kuat. Hanya memulai membuat, untuk kemudian dicampakkan. Blog-blog itu semacam korban php, sedihnya kenapa harus saya sendiri yang php mereka. Bukan hanya saya yang seperti ini, sebagian teman-teman sejawat juga melakukan hal yang sama.
Alasan, Harapan, dan Mimpi Menjadi Blogger (Dok.Pribadi)
Kenapa Harus Ngeblog?
Nah, saya mulai berpikir untuk serius ngeblog karena suatu ketidaksengajaan. Di tahun 2014 saya iseng membuat blog dengan isi posting-an asal tulis. Karena iseng, saya hanya menulis tanpa publikasi ke siapapun. Tiba-tiba saya mendapat inbox ucapan terima kasih dari seseorang yang mengaku terinspirasi dari posting-an blog saya. Entah dari mana dia menemukan posting-an itu. Dalam pesannya, dia mengatakan mendapat semangat dan pencerahan dalam menentukan jalan hidup selanjutnya. Saya kaget, dan berpikir bahwa hal sepele menurut saya ternyata berefek besar bagi orang lain.
Mulai saat itu, saya berniat untuk mulai ngeblog. Alasannya sederhana, saya ingin berbagi dengan orang lain. Sebisa mungkin, saya ingin berbagi sesuatu yang positif. Ini adalah alasan pertama. Alasan kedua, ngeblog memungkinkan kita untuk berbagi tapi jauh dari pamer, narsis tanpa kelihatan norak, dan tetap eksis tanpa meninggalkan kesan cerdas. Mudahnya begini, foto saya dengan latar Belakang Gunung Bromo yang diupload di facebook disertai tulisan “liburan tahun baru ke Bromo”, menurut saya terkesan pamer. Tapi berbeda jika foto tersebut dimasukkan dalam postingan blog, pasti akan berbeda tergantung dari apa yang kita tuliskan dalam blog.
Ketiga, ngeblog bisa berfungsi sebagai problem solving. Tentunya apa yang kita tulis dalam blog adalah sesuatu yang mungkin dibutuhkan orang lain. Atau sebaliknya, apa yang orang lain tulis adalah jawaban dari masalah yang sedang melanda kita. Itu sebagian alasan yang sementara saya pahami, sisanya akan saya pelajari di Komunitas Blogger Semut
Mimpi dengan Menjadi Blogger
Mimpi yang ingin dicapai dengan menjadi blogger salah satunya bisa berbagi inspirasi, kebermanfaatan sesuatu hal, dan mengembangkan kemampuan menulis. Itu sebagian mimpi yang sementara saya punya.
Isi Blog
Blog yang saya buat akan berisi tentang sesuatu yang berpotensi memiliki manfaat jika dibagikan. Sesuatu yang menginspirasi. Kira-kira mencakup pendidikan, buku, dan sesuatu yang inspiratif. Alasannya, saya seorang guru yang suka membaca dan suka belajar banyak hal.
Harapan dengan Menjadi Blogger
Harapan saya sederhana, yaitu bisa berbagi manfaat untuk orang lain, pun bisa bermanfaat untuk diri saya sendiri. Apalah yang lebih indah dari bermanfaat bagi orang lain?. Saat kita bermanfaat dan membuat orang lain bersuka cita, kebahagiaannya bisa melebihi tercapainya harapan kita sendiri.
Kenapa Saya Ingin Bergabung di Komunitas Blogger Semut?
Banyak hal yang membuat saya tertarik untuk bergabung dengan komunitas ini. Pertama, sebagai pemula dalam dunia blog, tentunya saya ingin banyak belajar dari pendahulu yang jam terbangnya lebih lama. Kedua, kegiatan yang diadakan di komunitas semoga bisa membuat saya selalu berusaha konsisten untuk ngeblog. Ketiga, pendahulu yang sudah konsisten bisa menjadi teladan dan penyemangat tidak langsung. Saat kita dalam titik jenuh atau mulau down, melihat teman yang lain bersemangat akan membuat kita mendapat energi positif yang sama.
Keempat, suka dengan nama Blogger Semut. Karena, salah satu pemandangan yang sering menyita perhatian saya adalah ketika dua kelompok semut dari arah berbeda bertemu, mereka akan melakukan kegiatan serupa bersalaman. Entah mengapa, itu menghibur bagi saya. Di luar ke empat hal itu, sesuatu yang dilakukan bersama-sama akan selalu lebih mudah daripada sendirian bukan?
Comments
Post a Comment
Terima kasih telah memberikan komentar. Tunggu kunjungan balik saya ke Blog teman-teman :)