Hari ini aku sedang ingin
membahas tentang hati. Boleh kan guys
aku sedikit berkisah. Dulu sekali, ada seseorang yang berjanji, dan dengan
bodohnya ada seorang perempuan yang percaya sekali pada janji itu.Hari berlalu,
bulan berlalu, dan begitu pun dengan tahun yang tak terasa terlewati.
Sedihnya, seseorang yang berjanji
tadi akhirnya ingkar. Keingkaran pertama, kedua, dan seterusnya. Harusnya si
perempuan itu sempurna meninggalkannya bukan? Tapi kisah ini berubah
menjengkelkan sebab tokoh perempuan itu tak kunjung berpindah hatinya. Diam di
tempat yang sama, berharap nama orang yang terlanjur terpatri di hatinya
kembali.
Waktu berlalu dan perempuan itu
tak kunjung berubah. Dan hari itu datang, pada akhirnya ia mendapatkan jawaban
dari seseorang yang ditunggunya sekian lama. Si pemberi janji hanya mengucapkan
tepat tiga kalimat. “Ada janji yang terus
ditepati. Ada janji yang tak disanggupi. Tepatilah bila mampu dan mundur jika
tak sanggup”. Intinya, ia menyerah pada janji yang dibuatnya sendiri.
Lantas apa yang terjadi pada si perempuan? Apa lagi selain hati yang hancur dan
bertambah sakit.
Namun perlu kamu tahu guys, tidak
ada sakit yang tak ada obatnya. Pun dengan hati si perempuan tadi. Waktu
perlahan mengobati sakit hatinya. Dengan jalan bertemu banyak orang,
bersinggungan dengan banyak pengalaman, menempuh banyak perjalanan, dan juga
mensyukuri pemberian Tuhan.
Itu dia sedikit kisah tentang hati yang saya dapat di perjalanan
pulang tadi. Nah, ngomong-ngomong tentang hati dalam arti sesungguhnya (organ
fisik), bagaimana cara menyehatkannya?
Masyarakat kita mempercayai jika
jamu temulawak tradisional baik untuk organ hati. Kira-kira hal itu mitos atau fakta ya guys? Menurut
Irhan Hasan, dokter spesialis penyakit dalam RSCM dalam mengatakan pada
kompas.com (15/7/2014) jika temulawak memang bisa memberikan proteksi
(perlindungan) bagi organ hati.
Ada juga penyataan Profesor
Bambang Pujiasmanto dalam kompas.com (2/7/2018) menuturkan bahwa meminum ramuan
temulawak secara teratur memang bisa memulihkan kondisi seseorang dengan
gangguan hati. Nah, dari dua pernyataan ahli di atas bisa kita simpulkan bahwa
ramuan atau jamu temulawak bisa mencegah dan melindungi organ hati dengan baik.
Sayangnya di era millennial ini
susah banget kan guys menemukan penjual jamu-jamu berkeliling. Karenanya mau
tidak mau kita harus membuat ramuan sari temulawak sendiri. Mungkin bagi
sebagian orang membuat sari temulawak sendiri sangat mudah. Tapi bagi mereka
para pekerja dengan segenap tuntutan yang melekat padanya, membuat minuman
temulawak sangatlah sulit.
Nah terkait hal ini, aku akan
share pengalaman menemukan minuman herbal alami yang praktis. Nama produknya
adalah Herbadrink varian Sari Temulawak. Herbadrink Sari Temulawak ini merupakan jenis minuman herbal yang
menggunakan resep tradisional Indonesia. Bahannya pun merupakan tumbuhan alami
hasil tanah negeri kita.
Lho kok bisa tahu bahannya alami
sih? Iya, sebab rasanya tidak meninggalkan ciri khas jamu temulawak asli
Indonesia. Untuk membuatnya, kamu tinggal membuka satu sachet Herbadrink dan
campur dengan air mendidih ataupun air dingin sekitar 150 ml. Setelah itu aduk hingga merata dan Herbadrink
Sari Jahe bisa langsung kamu nikmati.
Beda Herbadrink dengan jamu
temulawak yang dijual pedagang kaki lima adalah proses pembuatannya yang
menggunakan teknologi modern. Tentu hal ini membuat Herbadrink menjadi produk
yang nggak diragukan ya guys higienitasnya. Selain keunggulan itu, Herbadrink
juga praktis untuk di bawa ke mana-mana.
Itu dia dua cerita tentang hati
yang harus kita jaga kesehatannya. Keduanya penting dan mendesak ya guys untuk
diusahakan. Ya, sebab hati kita berhak bahagia dan berhak didukung kesehatannya
dengan cara-cara alami yang tidak berbahaya.
Comments
Post a Comment
Terima kasih telah memberikan komentar. Tunggu kunjungan balik saya ke Blog teman-teman :)