Berpisah Baik-Baik (Part 1)

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Hatiku, hatimu, hati mereka, semoga senantiasa berbahagia. Pun kalau tidak, mari bersama-sama berusaha untuk mengusahakan kebahagiaan. Kali ini aku akan menceritakan tentang kisahku, tentang berpisah baik-baik.


Di usiaku yang saat ini, aku telah memahami dengan baik bahwa setiap diri kita adalah perpisahan yang tertunda. Pilihan pertama, kita akan ditinggalkan seseorang. Dan pilihan kedua, kita ada dalam posisi meninggalkan seseorang. Sejak kapan aku memahami hal ini? Sepertinya sedari sekolah dasar, tepatnya kelas 3 SD. Dan hingga saat ini, entah sudah berapa kali ditinggalkan, dan pula harus dengan sengaja atau terpaksa meninggalkan.


Nah, kali ini aku juga akan bercerita tentang meninggalkan dan ditinggalkan. Antara aku dan mereka. Bagaimana perasaanku? Bagaimana perasaan mereka? Mari menemukan jawabannya di sini.



Kita awali dengan surat unik dari Raditya 7.6. Isinya adalah permintaan maaf dan harapan untuk berbahagia dengan jodohnya. Happy weading, maksudnya adalah happy wedding atau selamat menikah. Ucapan yang bisa dibilang mendahului hari kebahagiaan yang entah kapan tepatnya akan datang. Semoga harapan kamu untuk Bu Aini dikabulkan Allah ya Nak. Dan saya yakin doa ini tulus, karena dari anak baik, manis dan sepolos Radit.

Berikutnya dari Betran yang mengakui kalau dia selalu membuat saya marah. Sebenarnya tidak selalu membuat marah, hanya seringkali membuat marah karena ribut, memakai minyak wangi di tengah pelajaran. Tapi kalau Betran sedang niat belajar, dia sesungguhnya bisa cepat mudah memahami sesuatu. Well, Bu Aini akan sulit melupakan Betran.

Lanjut ke Adelia, sebelum masuk ke inti surat. Ada kalimat yang membuat saya tetiba mengingat hal lain.  “Kukira dengan melangkah mundur tanpa mengucap apa-apa, membuatku akan baik-baik saja. Dan, membuat rasa ini menjadi akan terbiasa serta hilang tanpa sisa. Tapi ternyata aku salah. Rindu ini terus ada, dan membuatku kian terluka.”

Nah, kalimat di atas mengingatkan saya akan banyak hal tentang saya di masa lalu. Saya yang tak kunjung bisa mengungkapkan apa yang ingin saya ucapkan kepada dia yang akan pergi. Dan dengan tidak mengucapkan, saya pikir itu lebih baik. Sayangnya, itu membuat banyak hal belum selesai dan bayang penyesalan pun menghampiri hingga saat ini. Karenanya, jika seseorang akan pergi, pastikan mengungkapkan apa yang belum sempat kamu ucapkan. Beranikan dirimu, hingga kamu di masa depan tidak akan pernah menyesal.

Oia, Adelia ini merupakan pribadi yang ceplas-ceplos, dan berani mengungkapkan pendapat. Tapi namanya anak-anak, terkadang kurang tepat menempatkan. Saya pun kadang juga melakukan hal yang sama. Nah, beberapa kali, saya sempat ngomel-ngomel sedikit pada Adelia. Tapi, ini untuk kebaikannya juga. Semangat belajar terus, diasal kemampuan public speakingnya, semangat Adelia.

Lanjut ke Sinta, inti suratnya, terima kasih sudah membuatnya senang dan menangis. Well, hidup selalu mempunyai dua sisi ya Sinta, ada suka, duka pun ada. Terima kasih sudah ikut senang bahkan ikut menangis bersama saya, artinya, kamu memiliki kepekaan emosi yang baik. Well, kamu memang siswi yang pengertian, cerdas, tapi belajarnya sepertinya kurang maksimal. Ditambah lagi ya. Semangat.

Kemudian ada Wildan, isi suratnya membawa aura positif. Terima kasih Wildan untuk mengatakan bahwa saya guru yang sabar. Terharu… Btw, ingatkah kamu tentang masker korea? Semangat selalu ya, harus tahu kapan waktunya tegas dan kapan harus nice. My cutest boy in arsevix, fighting.

Masuk bagian ini, seperti roller coaster, dijatuhkan dan diangkat dalam waktu bersamaan. Yok po se?  Hampir semua guru tahu kalau Farhan memang umek tok, susah meneng anteng. Jadi perlu sedikit diberi ceramah agama, baru bisa memahami, baru bisa mengerti. Saat sudah mengerti, Farhan akan menjadi murid yang berusaha sekuat tenaga bahwa dia akan jadi baik kali ini. Tapi sedihnya, lain waktu dia kembali lagi. Untuk kemudian meminta maaf lagi. Ada baiknya dalam hidup ini, jangan melakukan sesuatu jika kamu tahu itu akan membuatmu meminta maaf ya.

Dan, bisa dibilang, kadang Farhan paling membuat stok kesabaran saya seketika habis. Tapi kemudian, dia juga tak pernah menunjukkan sedikitpun kemarahan. Yang paling mengejutkan, dia membuat video untuk saya. Why you so sweet Farhan?. Inti kartu ucapannya, dia menulis permintaan maaf dengan hati. Saya tahu Nak, kamu tulus. Terima kasih ya. Semoga menjadi lebih baik lagi setiap harinya.

Lanjut ke Adinda Putri Cyndi, maaf ya Nak, saya kadang terbalik-balik mengucapkan nama panjang kamu. Inti suratnya, meminta maaf kalau saat saya menjelaskan sesuatu Cyndi tidak mendengarkan. Hmm.. semoga kamu akan lebih mendengarkan penjelasan guru ya setelah ini. Ini untuk kebaikanmu lho Cyndi, fighting… Oia, ini ada kata-kata Bu Aini paling cantik? Ini nggak salah baca saya, kamu iso ae… aduh… Bu Aini nggak cantik, hanya memiliki hati yang kadang baik, kadang enggak. Wkwkk.

Arya, terima kasih sudah menganggap saya sabar. Secerewet ini dibilang sabar, terima kasih ya Nak. Dari awal hingga akhir, kamu memiliki kemampuan matematis yang baik. Semoga segera sehat dari sakit ya. Semangat. Anak penurut, pinter, tapi nek wayahe koncone rame kadang kamu melok-melok. Jadi lebih baik setiap hari ya. Semangat.

Next Meilinda Kaeko, gambaran anak kekinian dari gaya, bahasa, dan tingkah laku. Melinda berharap saya tidak melupakan 7.6. Inshaallah tidak amnesia dalam waktu dekat, aamiin. Btw ada hal yang ingin saya sampaikan kepada Kaeko, kalau sedari SMP pacaran, harus berapa kali patah hati hingga nanti? Patah hati itu ndak enak lho? Trus penelitian mengatakan, anak di bawah umur yang pacaran akan menurun kecerdasannya sebanyak 5 %. Life is choice, choose the best for your life ya… Semangat!

Sama-sama memiliki nama depan Siti, Siti Nur Naina mengungkapkan bahwa kasih sayang Bu Aini lebih berharga dan mahal dari sebuah hadiah yang sangat mahal. Well, sukseslah kata-kata ini membuat saya bahagia. Siti ini perwujudan murid manis. Sukses selalu ya…

Harapan berikutnya dari Revalina, katanya Bu Aini semoga stok kesabarannya bertambah. Nah, ini adalah doa yang benar-benar bagus. Sungguh, hingga hari ini saya merasa kurang memiliki stok sabar yang cukup. Selalu kurang, kurang, dan kurang. Okey Reva, semoga terkabul doanya dan semoga di kelas tidak jadi pemicu ramainya kelas ya. Go go, girls.

Berikutnya ada Indah  yang tampaknya sadar kalau selama ini doi rame saat saya memberi penjelasan. Pun rame saat mengerjakan tugas. Kesimpulannya indah rame all the time, wkwkwk. Berubah ya Nak ya. Dan please bergaul dengan semua teman di 7.6. No squad-squad, itu hanya menimbulkan jarak. Percayalah. Semangat lagi belajarnya. Yang saya ingat dari kamu adalah selalu ceria dan membuat suasana kelas jadi hangat. 

Masuk ke surat siswa yang paling sering bercerita di situasi apapun. Entah saat ada jeda setelah saya memberi penjelasan, pun sembari mengerjakan tugas Wisnu juga suka cerita. Kadang bercerita tentang les drum nya, les pelajaran, atau pun tentang mamanya. Cerita paling berkesan adalah kisah tentang ibunya yang 40 tahun dan dianggap Wisnu sepantaran dengan saya. Well, di usia yang masih 20-an ini, faktanya saya terlihat seperti 40 tahun. Terima kasih Wisnu, tetap rajin ya. Btw, tulisan kita mirip ya. Sama-sama buagusssnya.

Berikut ini adalah siswa berkacamata, Ferisa, Katanya, terima kasih sudah mengajar dengan sabar. Ini siswa yang paling sering nawar. Lho Bu susah, 1-5 saja ya, jangan 1-10. Terima kasih doanya ya Ferisa. Oia, semangat ya, lebih rajin lagi. Ojo nawaran tugas. Actually, you’re a smart student , tapi nek ga males. Semangatsss…

Lanjut ke Rangga, menurutnya, saya adalah guru matematika yang paaaaalingg mereka sayangi. Ya, karena saya guru matematika pertama dong di SMP 6, sebab kalian masih kelas 7. Akan ada guru kelas 8, guru kelas 9. Ke depannya, kamu akan menemukan guru-guru yang akan kamu sayangi juga. Guru tidak untuk dibandingkan Nak, kami semuanya sama. Sama-sama punya kekurangan dan kelebihan. Terima kasih Rangga sudah menjadi nice student yang bikin hati adem, kadang-kadang sih wkwwkw. Tetap semangat, sukses terus ya.

Terima kasih juga untuk Arifin, yang notice banget kalau saya sering marah ke 7.6. Marah itu tanda sayang. Bu Aini marah, hanya dalam rangka mencari versi terbaik kalian. Kalian yang niat belajar, kalian yang memperhatikan dengan baik, dan kalian yang menghargai orang lain. Oia, untuk Arifin, semangat terus. Ojo melok-melok seng nakal. Dan ojok ngejak-ngejak koncone nakal.

Kemudian ada surat dari Qonita. Isinya permintaan maaf, ucapan terima kasih, harapan agar kuat dalam menjalani rintangan hidup, dan terakhir tentang himbauan agar tidak melupakan Qonita dan arsevix. Inshaallah akan dijalankan tentang kuat dalam menghadapi rintangan hidup. Karena pada dasarnya, sebagai umat beragama kita tidak punya pilihan lain kecuali kuat melalui semuanya. Setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Semangat Qonita!!! Btw Nak, Bu Aini memang pecinta drama korea. Kalau mendengarkan bahasa korea bisa tahu artinya apa, tapi tidak bisa membaca huruf korea itu, jadi apa itu artinya?

Lanjut ke Nisa, siswi baik yang punya passion di Matematika. Nah ini ada beberapa pertanyaan yang harus saya jawab untuk Nisa.” Kenapa Bu Aini pindah”? Sebab takdir berkata seperti itu Nak. “Kalau Bu Aini pindah terus siapa guru Matematika dan Pembina DG?” Setiap yang pergi, pasti akan terganti. Jangan sedih, bisa jadi kamu akan mendapat pengganti yang lebih baik. “Saya tidak tahu apa yang akan terjadi tanpa Bu Aini?”. 

Setelah seseorang pergi, di awal-awal kamu akan merasa sangat kehilangan, merasa ada yang kurang. Rasa itu akan berulang-ulang setiap hari hingga hati kamu bosan, dan perlahan terbiasa. Seiring waktu, kamu akan mensyukuri orang yang saat ini ada di sampingmu. Saat rindu pada orang yang pergi datang, jangan ditahan. Katakan saja. “Bu Aini saya rindu, apa ibu di sana baik-baik saja”, katakana seperti itu. Pun kalau saya rindu, tiba-tiba akan WA kamu dan anak-anak kelas 7.6.

Seperti namanya, Bunga,  jadi seseorang yang cenderung dikelilingi orang yang menyukai. Tapi bukankah ada waktu terbaik untuk kita membalas perasaan suka orang lain kepada kita? Masa muda, masanya berkarya, masanya belajar habis-habisan untuk mewujudkan mimpi. Bukan melakukan hal-hal yang akan sia-sia dan disesali kemudian. Ayo Bunga, pertahankan nilai ulangan Mat yang 100 itu untuk ulangan-ulangan harian berikutnya. Pandailah memilah, mana yang baik dan penting untuk dilakukan. Mana yang hanya sekilas manis, tapi pahit di belakang. Kamu tahu kan maksud Bu Aini? Semangat, jadi anak yang berbakti, cerdas, dan sholehah. Semangat.

Diakhiri dengan kalimat, “Di balik senyummu pasti ada kepahitan”. Wah… Daebakkk Nadine Maura. Memang, Bu Aini jarang sekali senyum, paling ketawa gitu ya. Terima kasih sudah notice senyum saya, memang bener kadang senyumnya aneh. Nggak enak ya. Semoga saat ketemu lagi, senyum Bu Aini sudah tidak menunjukkan kepahitan. Semangat ya sebagai ketua kelas 7.6 pasti tidak mudah. Kata KH. Agus Salim, pemimpin itu menderita. Artinya, jika saat ini kamu menderita, maka kamu sudah pantas disebut pemimpin. Cheer up ya, semangat.

Next, the one and only, keponakan Bu Aini (jarene arek-arek), ini salah satu pemicu keramaian di kelas 7.6. Meskipun begitu, nice student yang tulus hatinya, ceria, dan selalu bersemangat entah sedang bisa pelajarannya atau nggak bisa. Pokok Amirul selalu semangat di situasi apapun. See you on the top ya Amirul, ojok rame ae ndek kelas.

Kita lanjut anak manis baik, Adinda Alifia Putri. Ini anak paling ramah, paling suka senyum. Mau saya moodnya bagus atau rada hancur, dia tetap senyumin saya. Nah, ada sebaris isi kartu undangan yang cukup menarik. “Bu Aini itu orangnya baik, lucu, cantik (ini anaknya cinta buta, jadi muka begini Alhamdulillah dibilang cantik), dan paling saya sukai kalau Bu Aini bercanda”. Waww, terima kasih. Masio kadang guyonanku garing rek, percayalah saya sedang berusaha mengajarkan matematika agar tidak menjadi mata pelajaran semenakutkan itu versi Guines World. Sukses terus ya Adinda, terima kasih telah bertahan di kelas 7.6 dan sudah bisa beradaptasi dengan baik.  Semangat…

Next sampai pada Aureel, ada hal menyentuh yang ditulis si cantik ini. “Saya tau dibalik senyumah itu bu Aini marah pada saya. … ,sampai memaafkan kesalahan dengan senyuman”. Jujur, saya bangga bisa tersenyum hari itu, entah dari mana datangnya stok kesabaran yang muncul tiba-tiba. Terima kasih juga telah mengatakan akan selalu mendukung Bu Aini. Dukungan kamu sangat berarti Nak. Ketika lelah dengan banyak hal, Bu Aini akan ingat dukungan kamu dan kelas 7.6. Semangat untuk menjadi lebih baik lagi ya Aureel..

Lanjut ke Finda N., senang sekali di isi suratnya ada jangan lupa makan. Akhirnya, ada juga yang mengingatkan agar jangan lupa makan setelah sekian lama. Wkwkwkw. Terima kasih untuk doanya, semoga kamu juga sukses terus ya. Finda ini murid baik, jarang bikin rusuh meskipun kadang ya chit-chat sama teman di sebelahnya saat pelajaran. Hope you do better ya.. Semangat…

Duduk paling depan, perhatian sekali saat guru menerangkan, fokus belajarnya bagus. Cenderung diam dan tim anteng di 7.6. Senyum tipisnya menentramkan hati. Bersyukur sekali ada sekar di kelas 7.6. Ibaratnya berada di kelas 7.6 itu seperti di tengah konser musik rok yang gaduh, Sekar itu seperti lagu Surat Cinta untuk Starla yang bikin teduh. Berbahagialah selalu Nak.

Thalita Aulia, isi suratnya sesimple pembawaan dirinya sehari-hari. Terima kasih untuk sarannya agar saya jaga kesehatan. Kesehatan raga, hati, dan jiwa. Kamu jugaThalita, jaga diri, jaga hati jaga iman ya. Selama kamu mengingat saya, saya juga akan mengingat kamu. Kita sudah saling follow IG kan? Jangan lupa sesekali DM ya, kalau rindu.

Lanjut ke love-hate relationship sama Revand, dengan jujur siswa ini pernah mengaku kalau setengah fans setengah haters pada saya. Wajar saja, sebab dengan temperamen yang seperti ini. Semoga ke depannya saya bisa jadi guru yang baik. Karena untuk menjadi guru, siapa saja bisa. Tetapi untuk menjadi guru yang baik, saya masih harus banyak belajar. Di suratnya, Revand mengaku tidak bisa berkata apa-apa. Termasuk tim jarang anteng, semoga ke depannya Revand bisa lebih paham situasi. Anteng kalau mendengar penjelasan. Semangat Revand.


Lanjut ke Azizah, ungkapnya, saya telah membuat suasana kelas ceria (kadang-kadang saya juga bisa membuat kelas jadi horor juga lho). Terima kasih Azizah untuk berniat menyimpan momen-momen kebersamaan kita dan 7.6. Oia, kita semua, pada dasarnya tidak punya apa-apa selain kejujuran. Jadi apapun keadaannya, berlaku jujur adalah yang utama. Semangat ya, please fokus ke pendidikan dulu, berbakti pada orang tua, nurut sama guru juga. Ridho orang tua, ridho guru, kesuksesan kita Nak. Semangat Azizah, Bu Aini sayang kamu dan ingin kamu menjadi orang yang lebih baik lagi dari saat ini. Fighting…

Terakhir ada Mufliha Hafsyah, terima kasih sudah menganggap diajar oleh saya menyenangkan dan membuat cukup faham. Termasuk tim siswa duduk barisan paling depan, tentu bisa dibilang sebagai deretan siswa yang niat saat sekolah. Benar kata orang, posisi menentukan prestasi, dan kenyataannya Hafsyah selalu mudah memahami apa yang sedang kita pelajari di kelas. Punya kemampuan public speaking yang lumayan, Hafsyah rupanya berpotensi menjadi pengacara yang handal. Meski mukanya kalem, cobalah ajak diskusi, pastinya akan seru dengan pendapat-pendapatnya yang kadang di luar ekpektasi. Amazing. Semangat ya Hafsyah…

Itu dia deretan surat perpisahan saya dengan kelas 7.6. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Dan maaf juga ya Nak, apabila ada surat yang belum masuk di tulisan kali ini. Sebabnya bisa jadi karena tidak dinamai. Tapi tenang saja, setiap surat yang masuk akan diabadikan di blog saya. 

Hanya, mungkin ada di part berikutnya. Sukses selalu 7.6, i do love you all so much, and will miss you anak-anak sholeh sholihah.

Berpisah bukan berarti memutus segalanya. Berpisah hanyalah sebagian dari ritual memupuk rindu. Untuk pada akhirnya, kita akan bertemu dengan lebih bahagia bersama rindu yang akan tumbuh subur di kemudian hari.
Bersambung……

(With Love, Aini)


Comments