Keliling Kampung Coklat, Wisata Edukasi di Blitar, Ada Apa Saja ?

Hello rek, welcome back nang halamanku di sini. Yok opo kabarmu rek? Opooo sek jomblo? Tenang-tenang, podho ae aku juga. Dadine ga usah sedih tak perlu bimbang. Akeh bolone kene ya guys. Nah, bagi kamu yang sudah nggak available, tenang mben-mben tak susul ya ojo takon “kapan nikah, kapan nikah ae”. Haha... bercanda guys.


Oke, kali ini aku bakalan cerita tentang perjalanan ke Kampung Coklat yang ada di kota Blitar sana. Bagi kamu yang penasaran, kira-kira isinya kampung coklat itu apa? Jangan-jangan kamu sudah membayangkan ada kolam coklat, terus ada rumah berbahan dasar coklat juga ya? Sek-sek, ojo kesusu mbayangno aneh-aneh. Simak terus aja ya perjalanan kali ini.

Peternakan yang Diubah Jadi Kampung Coklat

Sebelum mengetahui apa saja yang di wisata edukasi Kampung Coklat, kita lihat sejarah sek yo dilut. Supaya #menolaklupa akan sejarah wisata yang ada di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Kampung Coklat ini berawal dari sebuah kegagalan yang disikapi dengan bijaksana oleh pengusaha ayam petelur bernama Kholid Mustofa. Kisahnya, usaha ayam petelur milik Pak Kholid gagal gara-gara Virus Flu Burung di tahun 2004. Akhirnya, beliau mencoba menekuni budidaya Kakao alias Theobroma cacao L. yang bijinya diolah menjelma jadi cokelat.



Seiring berjalannya waktu, muncul inisiatif dari Kholid untuk mengedukasi masyarakat tentang dunia Kakao dan juga kaitannya dengan produksi cokelat. Nah, cita-cita itu terwujud dengan berdirinya Wisata Edukasi Kampung Coklat di tahun 2014.

Murahnya Biaya Masuk Wisata Kampung Coklat

Bagi kamu yang belum pernah ke Wisata Edukasi Kampung Coklat tidak perlu khawatir. Sebab, biasa masuk wisata ini hanya Rp 5000 untuk semua umur. Dan lagi, tiap membawa 50 orang dalam satu rombongan, akan mendapat potongan sebanyak lima personil. Dan ini berlaku kelipatan. Nah, untuk paket edukasi bersama guide, ada harga tersendiri yang bisa kamu cek langsung ke website kampungcoklatdotcom.

Nah, sekarang kita akan langsung ya berjalan-jalan ke wisata ini. Jangan ke mana-mana dan ikuti terus biar nggak ketinggalan.

Nah, memasuki pintu utama Wisata Edukasi Kampung Coklat, kita akan disambut tulisan Welcome to Kampung Coklat. Iki lapo bahasa inggrisan yo, padahal yang banyak berkunjung yo wong Jowo, pemirsa. Its okay lah ya, ora opo-opo. Nah, di bagian ini akan ada bapak satpam sama embak-embak penjaga yang menanyakan tiket. Biasanya, kalau datang rombongan, yang urus pertiketan ini satu orang tok. Yang lain tinggal masuk melenggang bebas masuk.

Foto keluarga bahagia di pintu Kampung Coklat, seger ya guys ekspresnya
Baru di pintu masuk, aing sudah mengalami hal nyesek lho guys. Apa itu, lihat photo di atas. Beda hasil foto keluarga kecil dan jomblo sungguh amat sangat berbeda. Astagfirullah, aku sabar ya Allah, hahaha.
Yang fotoin siapa ini ya???
Tak jauh dari gerbang utama, terdapat taman yang berisikan banyak meja dan kursi. Di tempat ini, biasanya rombongan melakukan aktivitas makan bersama atau sekedar duduk-duduk. Entah itu duduk-duduk untuk melihat lalu lalang para wisatawan atau sekedar melepas lelah sambil memikirkan sesuatu.


Di bagian dalam, interior gedung dan berbagai wahana dominan berwarna coklat keemas-emasan. Lampu-lampu yang menggantung bersinar temaram dibungkus apik oleh pelindung unik menambah suasana syahdu.


Meski nyatanya berjalan sendiri, melihat lampu itu membuat diri ini bersyukur untuk segalanya yang diberikan Tuhan. Oia, di dinding-dinding bagian atas gedung terdapat berbagai pengetahuan tentang coklat dan hal-hal yang berkaitan dengannya.


Masih di area taman, terdapat kolam ikan mini dengan ikan gemuk-gemuk yang comel dan menggemaskan.

Di dekat kolam ikan, sengaja ada penjual makanan ikan yang tentunya menargetkan anak-anak. Tak heran, beberapa anak kecil bergantian memberikan makan ikan dengan terlebih dulu membeli kepada penjaga yang bersiaga.


Selanjutnya, kita bisa menemukan spot selfie yang cukup populer. Saking ramenya, terkadang harus antri juga lho.

Nah, di bawah ini adalah contoh wisatawan yang sedang mengambil foto di spot ini. Dan for your information, ini orang-orang bisa banget memilih tulisan yang dibawa saat foto ya. Ada banyak tulisannya macam, pejantan tangguh, kangen kamu, dan lainnya.


Spot menarik berikutnya adalah terapi ikan. Terapi ini dilakukan dengan memasukkan memasukkan kaki kita ke dalam kolam berisi ikan dong, bukan berisi buaya. Tapi hati-hati, di tempat ini bisa jadi ada buaya darat yang berkeliaran (eheheee).


Hanya dengan Rp 5000 rupiah, kamu sudah bisa menikmati terapi ikan ini sepuasnya. Etapi kalau pas tempatnya mau tutup ya kamu harus udahan lho ya terapinya. Masa iya mau nginep sama ikan.


Berikutnya ada area sejenis kolam yang di sekitarnya terdapat area sejenis food court di mall. Ada banyak makanan dan minuman yang dijual di sini.


Nah, aku dan beberapa orang teman membeli minuman coklat seharga Rp 10.000.


Nah, di area ini pun ada sejenis café bernama chocolato paradise.


Di tempat ini kita bisa bisa merasakan makan dan minum coklat semua varian sepuasnya. Syaratnya cukup dengan membayar biaya sebesar Rp 30.000.  


Masih di area dekat foodcourt, ada tempat bermain untuk anak-anak. Tentu, di area ini dipenuhi emak-emak yang menemani buah hatinya bermain.


Tak jauh dari tempat ini, ada juga area cooking class. Yang entah mengapa saat itu terlihat sepi.


Kemudian ada spot yang paling aing sukai guys. Yap, tempat beli oleh-oleh produk dari coklat. Di sini, ada berbagai macam jenis olahan coklat.


Ada coklat batangan, ada bola-bola coklat, ada permen coklat, dan coklat lain dari berbagai bentuk.


Dari kesemua bentuk, coklat berbentuk hati ini yang sebenernya pengen banget kan dibawa pulang. Sayangnya, kata-katanya terlalu tidak etis jika dibeli seorang jomblo.  Terus tuku arepe dikasihkan siapa gitu?


Selain makanan, ada juga souvenir khas kampung coklat yang ada berbagai macam bentuk mulai dari tas hingga gantungan kunci.


Bagian yang juga menarik adalah masjid di area Wisata Edukasi Kampung Coklat. Bergaya bangunan Jawa, masjid ini memiliki sudut-sudut yang sangat menarik dan unik.


Tak heran, pengunjung pun tak segan-segan berfoto di beberapa sudutnya.



Di sebelah masjid, juga ada play ground yang ukurannya jauh lebih besar ketimbang playground yang ada di dekat area foodcourt.


Nah, area masjid ini menjadi tempat terakhir yang saya kunjungi di tempat wisata ini. Sebagian besar spot sudah saya datangi. Namun beberapa spot ada yang terlewat sebab keterbatasan waktu.

Itu dia segenap perjalanan memutari Wisata Edukasi Kampung Coklat, Blitar. Sampai ketemu di perjalanan berikutnya ya guys.


With Love, Aini

Comments