Kuliner khas kedaerahan adalah salah hal yang tidak boleh dilewatkan jika kita sedang travelling. Pasalnya, tidak semua makanan khas yang ada di daerah akan mudah untuk kita temukan. Itulah kenapa, saat di Kabupaten Sitaro. Sulawesi Utara, saya pun berburu makanan khas daerah. Terutama, kuliner yang jarang saya temukan.
Makanan khas warga pulau yang sering disebut Mandolokang atau Marorokang itu di antaranya biyapong, tinutu’an, panada, sagu lempeng, nasi jaha, bipang, dan nasi bungkus. Makanan-makanan itu memang terlihat sederhana saja. Tapi entah mengapa, rasanya yang khas membuatnya menjadi begitu istimewa. Berikut beberapa makanan daerah di Kabupaten ini yang membuat saya patah hati, eh maksudnya jatuh hati.
1. Biyapong
Biyapong mirip bentuknya seperti roti isi. Nah, isi biyapong di pulau ini disebut dengan unti. Unti biasanya tergantung pada jenis biyapong yang dibuat. Jika biaponggoreng, maka unti yang cocok adalah parutan kelapa yang dicampur gula merah. Lain lagi jika biyapong kukus yang berwarna putih, maka isinya adalah ikan laut yang dihaluskan.
Biyapong dan Teh Hangat (dok. Pribadi)
Rasa biyapong goreng tidak jauh berbeda dengan roti goreng pada umumnya. Yang berbeda adalah rasa khas unti yang akan jarang kita temui di tempat lain. Di Pulau Jawa, umumnya berisi kacang hijau atau coklat, berbeda dengan biyapong goreng yang manis unti nya benar-benar mendominasi. Pun juga, rasa khas ikan laut padabiyapong kukus begitu menggoyang lidah. Akan jarang kita temukan jajanan dengan rasa semacam ini di Pulau Jawa.
Tampilan Unti yang berbahan dasar parutan kelapa dan gula merah
Nah, khusus untuk biyapong goreng, akan lebih nikmat jika dimakan sambil meneguk secangkir teh atau kopi hangat. Dan menurut pengalaman saya, waktu paling tepat untuk melahap biyapong goreng adalah di pagi hari. Karena, udara dingin meningkatkan selera makan, dan biyapong hangat dipadu teh hangat tentunya menghangatkan suasana hati pun tubuh kita
2. Sagu Lempeng
Sagu lempeng adalah makanan yang berbahan dasar sagu atau penggantinya, (biasanya singkong). Tepung sagu yang dicampur dengan parutan kelapa mengkal, plus tambahan garam secukupnya, di masak di atas loyang tanah atau besi dan dibentuk menjadi bulatan. Setelah setengah masak, lipat menjadi gulungan.
Gulungan Sagu Lempeng Bakar
Nah, penyajian makanan tradisional ini bermacam-macam. Pertama, sagu lempeng digunakan sebagai camilan, bisa ditaburi gula merah di atasnya. Makan selagi hangat, atau bisa juga dicelup kopi atau teh. Kedua, sagu lempeng bisa digunakan sebagai pengganti nasi. Jika begini, maka tak perlu ditambah gula merah di atasnya. Cukup dimakan dengan lauk-pauk seperti ikan, sayur sop, atau lauk-pauk sesuai selera kita.
Menikmati Sagu Lempeng dengan Ikan Deho Goreng dan Sup
Di Pulau Tagulandang, akan sangat mudah menjumpai penjual tepung sagu. Tapi, sayangnya tidak begitu di Pulau Jawa. Karenanya, orang tua angkat saya di pulau memberikan cara untuk membuat tepung sagu berbahan singkong.
Caranya :
Singkong diparut atau dihaluskan dengan mesin penghalus. Setelahnya, air yang masih terkandung dalam singkong diperas sampai habis. Biasanya warga pulau memasukkan parutan singkong ke dalam kain, dilanjutkan dengan memeras kain itu sekuat tenaga. Setelah yakin kandungan air sudah habis, tinggal mengeringkanny di bawah matahari. Dan, jadilah tepung sagu yang siap diolah menjadi berbagai bahan makanan.
3. Woku
Woku adalah sebutan untuk ikan yang dimasak berkuah. Bumbu yang diracik untuk membuat woku ini cukup unik, yaitu terdiri dari banyak daun dan rempah-rempah. Rasanya pun enak, dan nilai plus nya adalah saya tidak pernah merasakan masakan ini. Tapi sebagai cacatan, hanya ikan segar saja yang enak dijadikan woku.
Woku Ikan Deho (doc. Pribadi)
4. Panada
Panada adalah kue yang bentuknya persis seperti kue pastel yang biasa kita kenal. Namun bedanya, kulit panada ada jenis. Pertama, panada ubi yang bahan dasarnya adalah tepung sagu dari singkong. Dan kedua panada manis, yang bahan pembungkusnya sama seperti roti, hanya bentuknya yang menyerupai pastel. Yang unik, adalah isi yang terbuat dari ikan laut. Berbeda dengan pastel di Pulau Jawa yang biasanya berisi sayur mayur dilengkapi irisan telur.
Dan, itulah empat jenis makanan khas Kabupaten Sitaro yang sangat saya sukai. Meski sederhana, cita rasa khasnya membuat saya selalu teringat dan bisa dibilang gagal move on dari makanan-makanan ini. Tertarik mencoba? Mari kunjungi Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBiyapong ini mirip2 "jemblem" klo di Surabaya hehehe
ReplyDeleteTrims sdh berbagi masakan daerahnya mbak, jd tau. Saya blm pernah menginjak Sulawesi tapi insyaalloh akan ksana suatu saat nanti aamiin :D
keluargahamsa(dot)com
Saya tahu jemblem tapi dari singkong mbak April... Semoga bisa ke sana ya.. Aaamin..
DeleteSuami saya dulu kerja lama di tribun manado jd saya rada hapal makanan sulut. Seringnya sih woku ini enak ya, tapi saya paling suka cakalang asap
ReplyDeleteIa mbak, cakalang asap kebanyakan ada di daerah pusat-pusat manado. Kalau di Sitaro, kurang banyak ikan cakalang :)
Deletecuman nomor 1 yang pernah saya coba, sisanya blm pernah :(
ReplyDeletekunjungi ya minyak kemiri untuk rambut
1 dan 2 mirip makanan khas kalimantan Roti untok dan lempeng sagu...
ReplyDelete