Bagi penggemar cup cake, kue, dan coklat di area Malang dan sekitarnya tentunya tidak asing lagi dengan Dhoco. Kepanjangan dari de house of chocholate. Sebuah usaha yang melayani penjualan dan pemesanan kue dan coklat unik nan lezat. Siapa sangka, founder usaha yang ada di Malang dan Surabaya ini adalah gadis muda yang baru berusian 21 tahunan.
Dialah Kausarin Diawan Putri, yang biasa dipanggil Puput dalam kesehariannya. Usaha kue coklat itu, ternyata berawal dari sebuah tugas kuliah saat ia masih duduk di bangku universitas. Tak disangka, keunikan hasil presentasi kue buatannya dalam tugas membuat banyak dosen dan teman sesama mahasiswa tertarik. Jadilah beberapa orang mulai minta dibuatkan kue pada Puput untuk beragam acara. Dari sinilah hingga akhirnya Puput memberanikan diri membuka usaha yang dinamakan de house of chocolate itu.
Perlahan tapi pasti, usaha kue coklatnya mulai dikenal banyak orang. Kecintaannya mengolah coklat yang sudah tertanam sejak kecil membuatnya tidak pernah lelah. Pun, melihat kepuasan pelanggan saat mendapat apa yang diinginkan membuat Puput bahagia. Apalagi kebanyakan kue yang ia kerjakan merupakan kue yang digunakan sebagai pemanis berbagai perayaan. Sehingga, tidak hanya dari segi bisnis, dari segi hati pun ia merasa untung. Untung karena membuat momen ulang tahun, perayaan kelahiran, pernikahan, atau ucapan bahagia lainnya tersampaikan lewat kue buatannya.“Dengan kata lain, saya tidak murni berbisnis tapi juga berbagi kebahagiaan, “ jelas Puput.
Tidak hanya mengurusi usaha kue coklat, perempuan yang terkenal kalem ini pun ternyata didapuk oleh KONI Malang sebagai pelatih atlet olahraga memanah. Karena pribadinya yang humble, tak banyak yang tahu bahwa gadis pengguna hijab ini ternyata telah meraih beberapa kejuaraan memanah. Di antaranya, peraih juara I memanah pada Porprov Jatim tahun 2013 kategori beregu. Dan Juara II Porprov tunggal jarak 50 m Jatim tahun 2013. Selain di KONI Malang, Puput pun menularkan ilmu memanahnya di SDN Lowokwaru 3.
Nah, kiprah perempuan alumni Universitas Muhammadiyah Malang itu rupanya tidak berhenti dengan kue coklat dan busur panah saja. Pasalnya, setelah diwisuda di bulan Mei tahun 2015 (kurang dari 4 tahun kuliah), Puput langsung dipercaya sebagai dosen tidak tetap di universitas tempatnya belajar dulu. Meski setengah tidak percaya, anak kedua dari lima bersaudara ini pun bersyukur atas kesempatan yang diberikan. “Saya lulusnya bulan Mei 2015, setelah resmi diwisuda, tiba-tiba ditawari mengajar di semester baru tahun itu juga,” tuturnya menanggapi interview saya lewat Aplikasi Whatassp.
Kemampuan Puput yang multitasking ini membuat saya kagum dan penasaran. Bagaimana seseorang bisa sekeren itu. Dan, setelah saya kejar dengan berbagai pertanyaan, akhirnya Puput menceritakan rahasia di balik kesuksesan yang ia raih, yaitu:
Manajemen Waktu dengan Baik
Mengelola sebuah usaha di tengah beragam kesibukan bukanlah hal yang mudah. Puput harus pintar membagi waktu, pikiran, dan tenaganya untuk melaksanakan kewajibannya. Terlebih lagi, keraguan untuk meneruskan usaha sempat membebani. Pasalnya, kesibukan sebagai Pelatih Pemanah Kota Malang yang mengharuskan dirinya meluangkan waktu yang lebih. “Saya harus membagi-bagi waktu untuk semua kesibukan saya, sampai-sampai tidak tidur teratur. Seringkali saya melakukan produksi di malam hari,” tutur wanita yang saat ini tinggal di daerah Sukun-Malang itu.
Menurut Puput, kesulitan yang ada bukanlah alasan untuk menyerah terhadap mimpi-mimpinya. Jelasnya, semangat yang besar dan manejemen waktu yang baik adalah kuncinya. Untuk tidak mengorbankan usaha dan prestasi olahraganya, wanita bertubuh mungil itu memasarkan produk usahanya lewat jejaring sosial. Dengan begitu, dirinya melakukan produksi berbasis pesanan yang lebih efektif dan menghindari kerugian. ”Merintis sebuah usaha sendiri memang tidak mudah, tetapi semangat saya tidak menurun,”ucapnya bersemangat.
Tetap Bertahan, Terus Perbaiki
Promosi yang dilakukannya melalui media online memang menimbulkan pengaruh yang besar terhadap penjualan kue coklat miliknya. Sehingga, omset penjualan usaha wanita berkerudung itu hampir mencapai 30 juta per tahun. Hanya saja, pesanan dari luar kota menjadi tidak bisa diterima, karena kue coklat buatannya tidak bisa dikirim melalui ekspedisi. Sehingga, ia berharap akan bisa mendapatkan solusi yang pas untuk menyelesaikan masalah itu.
Semangat Demi Masa Depan
Keinginan untuk membuka peluang lapangan pekerjaan bagi banyak orang menjadi penyemangatnya untuk terus memajukan usaha miliknya. Saat ini, bisa dibilang usahanya telah berkembang. Hal ini dibuktikan dengan dibukanya satu cabang baru yang dikelola keluarga dekatnya di Surabaya. Meski penjualannya masih berbasis media online dan bergantung pada pesanan, namun usaha tersebut mulai dikenal di Surabaya. “Cabang itu saya buka agar usaha saya tidak hanya dikenal di Malang saja,” ungkap perempuan yang berencana melanjutkan S2 di tahun 2016 ini.
Yap, tentunya apa yang diraih Puput bukan sesuatu yang bisa kita dapatkan dengan santai tanpa mengeluarkan peluh. So,semoga kisah kesuksesan Puput bisa menjadi semangat untuk kita semua menjadi orang yang lebih baik. Fighting…!!!