Terlebih dulu, kali ini aku mau
berterima kasih sekaligus menyapa para pembaca artikel sebelumnya “mimpi-mimpi
dalam hidup”. Sungguh-sungguh terima kasih sudah meluangkan 3 menit kalian yang
berharga untuk menyimak ceritaku itu. Karena itu, aku memberanikan diri untuk
kembali menulis lanjutan kisah tersebut, mimpi-mimpi dalam hidup yang belum
sempat aku uraikan di bagian sebelumnya.
Aku, memang hanya manusia biasa.
Yang tak sempurna. Dan kadang salah (benar, ini lirik lagu). Tapi manusia ini,
selalu memiliki banyak impian di hidupnya. Tentang hal ini, apa aku saja yang
memiliki banyak impian, atau kalian juga? Aku harap, kita tak jauh berbeda ya.
Sebab dengan impian, hari-hari terasa lebih bersemangat. Seperti ada kupu-kupu
beterbangan di hatimu. Meski bak pisau
bermata dua, impian terkadang juga jadi sebab keputusasaan. Tapi tetap saja,
punya mimpi lebih baik ketimbang tak memilikinya.
Setelah menjalani profesi yang
sekarang dan berjumpa beberapa teman baik, aku sempat punya impian menjalankan
usaha bersama teman ini. Iseng-iseng, kita ingin membuat project digital. Dinamai Calla
Digipro. Entah mengapa dulu namanya Calla, sepertinya bahasa sanksekerta.
Kita pernah membantu teman untuk foto prewedding
lho dengan angan-angan itu. Wkkkwk.
Meski saat ini masih sebatas niatan,
suatu hari aku berencana untuk menumbuhkan niat itu sehingga besar. Mungkin
saat ditumbuhi dengan banyak modal dan beberapa keterampilan yang akan kukejar,
aku sungguh-sungguh ingin menumbuhkan Calla
bukan hanya di niat, tapi dihadapan mataku.
Aku ingin menambah keterampilanku
dalam building website untuk
institusi misalnya sekolah dan lainnya. Aku juga ingin mengambil beberapa kelas
fotografi (ini mahal, tapi apa salahnya kan bermimpi?). Aku juga ingin mahir
memainkan kuas make up. Tapi dari
kesemuanya, aku paling ingin membuat laman online tempat semua orang bercerita
banyak hal di sana. Dengan pengalaman menjadi kontributor freelance di sebuah situs online, aku pikir aku juga mampu membuat
sesuatu sejenis itu. Memiliki beberapa kontributor freelance dan sibuk dengan view harian sebuah artikel. Nampaknya,
akan sangat menyenangkan.
Saat menjadi kontributor situs
online, biasanya aku terbebani dengan ide apa yang harus aku tulis. Lantas,
judul apa yang tepat agar orang-orang tertarik membaca. Saat viewer artikelku
mencapai puluhan ribu, sekali waktu aku pernah mendapat bonus 1 juta rupiah
saat pembayaran gaji (ini seru sih). Di sisi lain, editorku sibuk juga memberi
masukan ide, juga sibuk membuat kami para kontributor tidak menyerah.
Atasan editor, apa namanya ya,
tiap menjelang tengah malam sibuk rekap viewer. Ada juga admin sosmed yang
sibuk menarik pembaca artikel. Di sisi lain, bagian marketing terus mencari
jalan agar banyak brand yang muncul di kolom artikel selain memantau pendapatan
dari adsens yang dihasilkan oleh viewer. Mungkin sih seperti itu. Mungkin,
sebab persisnya aku tidak pernah tahu.
Dulu saat menjadi kontributor,
aku lebih banyak menulis sesuatu yang baper. Bisa dibilang spesialisasiku di
sana memang. Lebih dari 500+ artikel sudah aku hasilkan dan kebanyakan artikel
baper. Dan dari sekian artikel, yang viewer-nya mencapai puluhan ribu adalah
artikel tentang mantan dan perasaan. Ah, rindu sekali masa-masa dikejar
deadline saat menjadi kontributor. Atau rindu juga terjebak ide buntu sampe mau
nangis.
Dari pengalaman itu, aku ingin membuat laman online yang aku namai Kala Story. Yang isinya, laman tempat
orang-orang bercerita hal-hal inspiratif, menyenangkan, atau bahkan
mengharukan. Aku ingin menamainya Kala (artinya : saat / ketika). Gambaran
sebuah momen yang bisa jadi hanya lewat, menetap, terkenang, atau bahkan
dilupakan. Kala. Kala, akan menjadi bagian hidup yang nampaknya akan
menyenangkan.
Oia, saat nanti mulai menumbuhkan
Kala aku ingin punya ruang kantor sendiri untuk kegiatannya. Tapi memiliki
kantor sendiri tidak semudah itu bukan? Di kota-kota besar, ada sewa kantor jakarta selatan dan ada juga sewa kantor jakarta barat yang memudahkan para pemilik
bisnis. Kalau di daerah Tutur dan sekitarnya, sepertinya sulit untuk mencari
kantor-kantor yang disewakan. Tapi di tahun-tahun berikutnya, bisa jadi ada
jasa sewa seperti ini. Hingga tahun ini, progress daerah Tutur dan sekitarnya
sudah cukup bagus bukan?
Huaa, itu dia tentang
impian-impian yang belum bisa aku raih hingga hari ini. Namun, mimpi-mimpi itu
sungguh membuat hidupku cukup meriah dengan hanya membayangkannya. Jadi
teman-teman, jangan lupa menumbuhkan impian. Pun, jangan berhenti mencoba
mewujudkannya.
With all of my heart, Aini
Comments
Post a Comment
Terima kasih telah memberikan komentar. Tunggu kunjungan balik saya ke Blog teman-teman :)