Mimpi-Mimpi dalam Hidup

Hai para pembaca sekalian, kali ini aku bertekad menyapa lagi di laman ini. Meski di luar hujan sedang deras-derasnya, dan angin nampak sedang kencang-kencangnya. Hatiku? Ah, aku tak peduli. Aku hanya sangat ingin menyapa kalian lagi, berbicara ini dan itu.


Bagaimana kabar kalian? Ah, semoga apapun kondisinya, kita sedang dalam keadaan bersyukur. Masih dalam suasana pandemi ya, mari tetap berusaha sekuatnya untuk menjaga diri dan lingkungan. Semoga, wabah ini segera berlalu. Aamiin.

Yap, entah mengapa kali ini aku sedang ingin membahas mimpi-mimpi dalam hidup. Klise kedengarannya, bukan? Tapi jika mengingat lirik lagu Laskar Pelangi, “Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukkan dunia....”. Aku pikir, sehebat itulah peranan mimpi dalam hidup kita hingga bisa mengubah banyak hal.

Sebelum lebih jauh, aku ingin tahu apakah kalian pernah bermimpi menjadi diri kalian saat ini di masa lalu? Mimpi yang aku maksud adalah impian. Sesuatu yang kita sangat inginkan. Bukan mimpi yang kita rasakan saat tidur lho ya. Oia btw, aku adalah satu dari sekian banyak manusia yang jarang sekali mendapati mimpi saat tidur. Sekalinya bermimpi, pasti mimpi itu berhubungan dengan kejadian yang aku alami di kehidupan sehari-hari. Itu pun sangat jarang terjadi.

Sebelum lebih jauh, aku ingin tahu apakah kalian pernah bermimpi menjadi diri kalian saat ini di masa lalu? Kalau aku sendiri, dulu saat masih duduk di bangku SD aku punya impian yang amat sederhana. Kala itu, aku ingin menjadi guru madrasah, lebih detailnya guru yang ketika pagi hari mengurus anak dan suami. Siang hari ba’da dhuhur mengajar di madrasah. Sungguh, itulah awal mula mimpiku. Entah kenapa, saat karnaval di sekolah aku pun ditunjuk memerankan ibu guru. Jadilah, mimpi itu makin membesar di hatiku.

Selepas menamatkan sekolah dasar, aku pun melanjutkan ke SMP, mimpi itu agak goyah dan kabur dengan banyak impian lainnya yang muncul. Perjalanan panjang aku tempuh hingga singkat cerita, jadilah aku guru yang sesungguhnya. Meski, tak seperti mimpi di masa lalu. Berbanding terbalik malah. Tapi intinya, aku kini seorang guru, alhamdulillah. Aku, sungguh penasaran bagaimana mimpi kalian di masa lalu dan menjadi apa kalian di masa sekarang. Bisakah bercerita?

Seiring tercapainya mimpiku, tumbuh impian-impian lain yang semakin hari juga semakin menggemuk. Hmm, sama seperti berat badanku wkwkkw. Impian ini muncul gegara seringnya aku menonton drama korea. Tenang-tenang, ini bukan mimpi nikah sama Lee Seung Gi kok, haha. Mimpi memiliki apartemen. Ya, sebab di drama korea, para tokoh umumnya tinggal di sebuah apartemen. Ada apartemen besar dan mewah, ada apartemen bergaya minimalis tapi romantis gak kayak dia yang nggak pernah bersikap manis. Intinya, aku ingin sekali memiliki apartemen, titik.

Tapi tentang impian memiliki apartemen ini, sepertinya susah terwujud. Mengingat kawasan tempat tinggalku adalah pegunungan. Kalau villa masih mungkin kali ya. Tapi aku sungguh ingin apartemen, dengan lift dan sistem keamanan yang seperti di kota-kota besar di Indonesia. Hmm, aku jadi sanksi ini mimpi atau halu sih?

Terkait impian memiliki apartemen ini, tentu saja aku harus realistis yak. Dengan kondisi ekonomi, lingkungan, dan lainnya, tentu nampak sangat sulit untuk memiliki apartemen. Beberapa hari lalu, ada seorang teman yang menceritakan padaku tentang pengalaman sewa apartemen. Hah, apartemen bisa disewa? Baru tahu aku dong.

Nggak cuma itu, temanku juga mengatakan ternyata bisa lho sewa apartemen harian. Dia menambahkan, di masa pandemi seperti ini daripada gabut mending intip situs sewa apartemen terbaik dari rumah. Ia juga membesarkan hatiku, bahwa tidak setiap keinginan kita bisa terpenuhi. Tapi khusus untuk impian apartemen ini, aku bisa menyewa untuk merasakan pengalaman tinggal di apartemen.

Ini serius apa cuma aku yang nggak tahu kalau apartemen bisa disewa sih gaess?

Impian lainnya yang ingin aku capai adalah situasi negeri yang normal kembali. Pandemi Covid 19 segera berakhir, sehingga kita semua bisa berkumpul dan berbahagia lagi dengan orang-orang yang kita cintai. Pun, jika pandemi berakhir, bisalah ya kita merasakan tinggal satu dua hari di apartemen.
Itu dia sedikit hal tentang mimpi-mimpi yang berkelebat dalam kehidupanku. Sebagian telah menjadi nyata. Sebagian lainnya, masih dijalani dengan tidak putus asa. Jadi, apa impianmu saat ini?



Comments